Artikel

Optimisme Sang Columbus

Optimisme Sang Columbus

Seseorang yang optimis mungkin saja melihat suatu cahaya dimana ada kegelapan dan seorang pesimis selalu berlari untuk memadamkannya.

(Michael D. Pierre)

Apa yang kita raih sekarang adalah usaha kecil yang kita lakukan secara terus-menerus. Keberhasilan ataupun kegagalan bukanlah sebuah hasil yang datang secara tiba-tiba. Sebuah keberhasilan berasal dari proses panjang yang diawali keberanian memutuskan, kemauan untuk melakukan kesiapan menerima resiko dan konsekuensi apapun dari tindakan yang dilakukan.

KETEKUNAN

optimisKunci utama dari sebuah keberhasilan adalah ketekunan. Ketekunan adalah kemampuan kita untuk bertahan di tengah badai tekanan dan kesulitan yang menghadang. Semakin jauh jarak cita-cita yang kita impikan, maka lebih banyak kesulitan dan hambatan yang akan kita temukan.

Bayangkan andai saja kita kemarin berhenti, maka kita tidak berada disini sekarang. Yakinlah setiap langkah akan menaikkan nilai diri kita dan ketekunan adalah daya tahan kita. Jika kita bandingkan: “

“Sama-sama air dari puncak, namun kenapa air kemasan lebih mahal dibandingkan air isi ulang?”.

“Sama-sama teh, mengapa teh dalam cialis 20mg kemasan botol lebih laku dan lebih mahal?”

“Sama-sama ayam goreng, kenapa ayam cepat saji lebih mahal dibandingkan ayam goreng warteg?”

Jawabanya adalah selain kita melihat dari segi pengemasan, karena produk tersebut memiliki sejarah dari ketekunan generasi awal pelakunya dan dilanjutkan oleh penyempurnaan ketekunan dari generasi setelahnya.

CERITA DIBALIK KESUKSESAN

Ada sebuah cerita kecil dibalik kesuksesan Columbus yang menemukan Benua Amerika. Setelah penemuan yang fenomenal itu, Columbus menjadi sangat terkenal dan diagung-agungkan oleh Raja dan seluruh rakyat. Columbus pun diangkat menjadi bangsawan kehormatan kerajaan. Kepopuleran Columbus itu membuat beberapa orang menjadi iri kepadanya.

Pada suatu hari, Columbus mengadakan perjamuan makanan. Dalam perjamuan makan itu, dia menceritakan semua kisah yang dihadapi dalam pencarian Benua baru tersebut. Semua tamu undangan terpukau dan mengakui kehebatan Sang Penemu Benua baru tersebut, namun beberapa orang yang iri dengan sinis berkata, “Apa hebatnya Dia? Dia cuma berlayar dan kebetulan saja menemukan Benua baru, Siapa saja juga bisa melakukan itu.”

Seorang yang Optimis mungkin saja melihat suatu cahaya dimana ada kegelapan, dan seorang yang pesimis selalu berlari untuk memadamkannya.

Mendengar hal itu, Columbus kemudian menantang orang-orang yang iri tersebut. “Marilah kita bertanding untuk membuktikan siapa yang lebih baik?” Barangsiapa yang bisa membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan ini, maka ialah orang yang terbaik dan semua gelar kekayaanku akan kuserahkan padanya”

Orang-orang yang iri tersebut menerima tantangan Columbus. Kemudia mereka mulai berusaha untuk membuat telur-telur rebus itu berdiri di atas meja makan. Namun karena telur adalah benda yang ellips (hampir bundar), maka cukup mustahil untuk bisa berdiri di atas meja. Setiap dicoba didirikan, telur-telur itu langsung saja menggelinding jatuh. Akhirnya mereka pun menyerah.

Columbus memegang telur rebus itu di atas meja dengan posisi berdiri sambil dipegangi, kemudian dengan tangan yang satunya Columbus menekan ujung atas telur rebus itu ke meja sehingga ujung bawah telur menjadi remu dan memipih (tidak lonjong lagi) sehingga telur tersebut bisa berdiri tegak di atas meja. Melihat hal tersebut, orang-orang yang iri dengan sinis berkata “Ah..Kalau caranya seperti itu, kami juga bisa membuat telur rebus itu berdiri”. Dengan bijak dan sambil tersenyum, Columbus berkata “Kalau begitu, Mengapa kamu tidak melakukannya?”

Inilah yang membedakan perilaku orang yang hanya pandai berkata namun tidak berbuat (pesimis) dengan orang yang memiliki ketekunan dalam berbuat, karena ia melihat ada sebuah cahaya harapan (optimis). Orang yang pesimis selalu “Membenarkan Kebiasaan” sedangkan orang yang Optimis ia selalu “Membiasakan yang Benar”

Leave a Reply