Artikel

Memahami makna

Memahami makna

MEMAHAMI MAKNA

Yang kami maksud dengan kekuatan   spiritual:

  1. Kekuatan spiritual mendorong seseorang bekerja dengan Ikhlas, kebersihan orientasi  dan tujuan (sehatul ghoyah wa mabda’).
  2. Kekuatan spiritual menjadikan seseorang memiliki  arah  atau tujuan  pribadi  yang jelas di atas  prinsip yang kuat dan benar.
  3. Spiritual  seseorang   sangat  ditentukan oleh  kedalaman  keyakinan (aqidah), kebenaran   nilai-nilai  ibadah  dan ketulusan-soliditas diri.
  4. Aqidah adalah perkara-perkara yang hati membenarkannya, jiwa menjadi tenteram karenanya, dan menjadikan rasa yakin pada diri tanpa tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan. Aqidah memerlukan pembenaran dari akal dan dikukuhkan dengan analisa  yang benar.  (Risalah Al Aqoid)
  5. Kedalaman nilai  keyakinan  terwujud  dalam keyakinannya terhadap Allah, Malaikat, Kitab, yakin hendak bertemu dengan Allah, risalah kenabian, hari kiamat, serta akan qodar-Nya.
  6. Kedalaman  nilai-nilai  ibadah  terwujud dalam ketaatannya pada Rukun Islam  atau hal-hal  yang  diwajibkan  dalam keyakinannya.
  7. Kedalaman  nilai-nilai  ihsan terwujud dalam: Engkau menyembah  (percaya dan mengabdikan diri) kepada  Allah  seolah-olah engkau melihat-Nya, sekalipun engkau tidak melihat-Nya, sungguh Dia melihatmu (Hadits).
  8. Aqidah adalah pondasi amal. Amalan  hati lebih utama dibandingkan  amalan fisik, kita harus menyempurnakan  amalan hati dan fisik, sebagai tuntutan syariat. (Ushul  Isrin no 17). Baik buruknya  kita  ada di dada kita, itulah hati.
  9. Kebenaran sejati, sebenarnya terletak pada suara hati , yang tidak dapat ditipu oleh siapapun dan oleh apapun, termasuk diri kita sendiri. Hati adalah kebenaran sejati (Ary GA)
  10. SQ Memberikan kita kemampuan membedakan, memberi kita rasa moral,kemampuan menyesuaikan  aturan kaku dibarengi dengan pemahaman dan cinta. (Zohar dan Marshall)

NILAI-NILAI PRIBADI

Inilah rahasia yang  paling dalam  pada  bagian kecerdasan spiritual ini. Kemampuan  kita merumuskan tujuan hidup yang benar.

  1. Falasafah Hidup: Hidup adalah proses jual beli dengan Allah SWT, kemudian  kita  akan dibeli dengan harga tinggi. QS. 9:111.
  2. Visi Hidup: Mencari Ridha Allah dan  mengharap pertemuan dengan Allah SWT. Bahwa setiap amal kita bukan karena sesuatu yang lain selain Allah SWT  atau kepatuhan yang dipaksakan tanpa keikhlasan.
  3. Misi Hidup: Ibadah, Penghambaan,  Memuliakan Islam  dan Ummat Islam (izzul Ilsam wal  muslimin), Kebahagian.QS. 6: 162-163.
  4. Strategi Hidup: Bahwa untuk mencapai  visi hidup kita, strategi  yang digariskan adalah dengan melakukan Amal Sholeh, Ibadah karena Allah, Tidak syirik, Banyak berdzikir. QS. 18:110,33:21
  5. Kredo, Slogan, Jargon Hidup: Hidup mulia atau mati syahid, Hidup adalah perjuangan,  Life is learning process …dll. Anda mempunyai kebebasan dalam  merumuskan kredo, ini sesuai dengan  kemampuan anda  mengambil pengalaman dalam proses  belajar dalam hidup.
  6. Program Hidup: Diserahkan sepenuhnya  kepada anda. Buatlah program dan rencana program  dalam  prespektif waktu dan frekuensi. Ingat, jangan sampai  program hidup anda  tidak mencerminkan misi hidup anda, sehingga terjadi disorientasi  dalam hidup.

Sesuatu  yang  paling fundamental dalam membuat visi dan misi, bahwa orang muslim   kerangka umumnya sudah given (sudah ada dan ditentukan). Masalahnya adalah   kemampuan kita menemukan kembali.  Dalam lokakarya    penulisan  pernyataan  misi pribadi (ar risalah fardiyah – personal mission statement),  kita  hanya membuat bahasa –bahasa di atas sesuai dengan  zaman, keadaan  dan  kemampuan  kita dalam pemahaman hidup.

Leave a Reply